Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Demak

Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Demak

Keruntuhan pemerintahan kerajaan Majapahit pada abad ke 15 merupakan peristiwa awal yang menjadi latar belakang berdirinya kerajaan Demak. Saat itu banyak wilayah Kadipaten Majapahit yang pecah dan memisahkan diri. Perang dan saling serang juga terjadi untuk memperebutkan kekuasaan yang tertinggal. Namun, Demak sebagai bagian dari wilayah kadipaten, memutuskan untuk mandiri dan tidak larut dalam perseteruan saudara tersebut. Pada tahun 1481 Masehi, Raden patah dibantu dengan wali songo kemudian mendirikan kerajaan Demak secara resmi. Keberhasilannya menjadi simbol perkembangan penyebaran Islam di Pulau Jawa.

Latar Belakang Berdirinya Kerjaan Demak sebagai Kerajaan Islam Pertama di Jawa

Sejarah mengenal Demak sebagai kerajaan islam pertama dan terbesar yang ada di Pulau Jawa. Selama masa kesultanan Demak, terdapat kurang lebih tiga orang Sultan yang memimpin dari generasi ke generasi. Mulai dari Raden Patah dari tahun 1500 hingga 1518, kemudian disusul dengan Pati Unus sebagai pengganti kekosongan pemimpin pada tahun 1518-1521. Setelah itu dilanjut dengan Sultan Trenggono pada tahun 1521 hingga 1546. 

Menurut informasi dari cosmogirl.co.id sistem pemerintahan Kerajaan Demak adalah kesultanan. Masa kejayaannya terjadi pada abad ke 16 dibawah kepemimpinan Sultan Trenggono. Pasukannya mampu mengusir Portugis dari Sunda Kelapa, dan mengambil alih beberapa wilayah seperti Pasuruan, Malang, Surabaya, Tuban, Madiun, dan juga Balmbangan. Sedangkan masa keruntuhannya terjadi pada masa pemerintahan setelah Sultan Trenggono meninggal. Pertikaian di tubuh kerajaan terjadi antara Putra Sultan Trenggono dengan Sunan Parwoti, dan juga Arya Panangsang.

Perselisihan sengit ini turut mewarnai Latar belakang berdirinya kerajaan Demak. Pertikaian berlanjut hingga terjadi kejadian saling membunuh antara Sunan Prawoto terhadap Sultan Trenggono. Kondisi Kerajaan mulai mengalami keterpurukan setelah peristiwa tersebut. Sunan Kudus kemudian memberikan dukungan kepada Arya Panangsang untuk mengakhiri kemunduran yang diakibatkan oleh perselisihan saudara ini. Suasana semakin tidak terkendali dan keruh. Sehingga pada tahun 1586 Kerajaan Demak mengalami masa keruntuhannya.

Baca juga: Manfaat Daun Sirsak Untuk Stroke

Kegagalan yang terjadi pada suksesi generasi ke empat menjadi sebuah akhir dari kesultanan Demak. Namun, sisa-sisa kejayaan kepemimpinan Sultan Ternggono juga menjadi saksi bahwa, Kerajaan Demak pernah menjadi Kerajaan Terbesar yang kokoh dan mapan. Ekspansi yang dilakukan meliputi seluruh daerah Pasundan, Jawa Barat. Kemudian wilayah Jawa Timur yaitu Madura, Madiun, Tuban, Pasuruan, Surabaya, Malang dan Kediri. Serta daerah Blambangan, kerajaan terakhir Hindu yang berhasil dikuasai.

Melalui peristiwa yang menjadi Latar belakang berdirinya kerajaan Demak tersebut banyak Peninggalan-peninggalannya yang digunakan hingga saat ini sebagai bukti sejarah. Seperti Masjid Agung Demak yang dibangun pada masa Raden patah. Kemudian pintu bledek, yang dibuat dengan pahatan indah Ki Ageng Selo. Soko Guru yang dibuat oleh Sunan Kalijaga. Bedug dan Kentongan serta situs kolam wudu yang banyak digunakan hingga saat ini. Terakhir yaitu makam Sunan Kalijaga, destinasi wisata religi yang tidak pernah sepi.

Tinggalkan komentar